Lac adalah salah satu pewarna tertua yang diketahui di dunia, dengan catatan yang berasal dari sekitar 250 CE. Pewarna merah tua ini diperoleh dari resin shellac yang dikeluarkan oleh serangga lac (Kerria lacca). Berbeda dengan bubuk lac biasa, yang memerlukan ekstraksi dengan cuka yang panjang, ekstrak rafinasi ini sangat terkonsentrasi, telah diproses sebelumnya, dan siap digunakan, memberikan hasil cemerlang dengan usaha lebih sedikit.

Mirip dengan cochineal dalam komposisi, lac menghasilkan nuansa merah yang lebih lembut dan kaya, karmin, dan burgundy dengan ketahanan terhadap cahaya dan cuci yang sangat baik, khususnya pada sutra dan wol. Kedalaman hangat dan redupnya menjadikannya alternatif yang indah dalam palet pewarna merah alami.

Ekstrak lac reguler di toko menghasilkan spektrum indah nada hangat dan redup dari karmin, burgundy, dan ungu tua. Ia cenderung ke nuansa yang lebih lembut dan gelap, yang sangat baik untuk proyek di mana palet warna yang lebih halus atau historis diinginkan.

Namun, ekstrak lac ekstra yang dimurnikan telah diproses lebih lanjut untuk mengkonsentrasikan pigmen merah (laccaic acids) dan menghilangkan sebagian besar material yang mendorong lac ke arah coklat dan ungu. Akibatnya, versi rafinasi ini:

• Menghasilkan merah yang lebih jelas dan lebih cerah (kurang redup, lebih hidup)
• Membutuhkan persentase pewarna yang lebih kecil (3% WOF alih-alih rentang yang lebih tinggi dengan ekstrak biasa)
• Lebih mudah digunakan, karena larut cepat tanpa keruh atau sedimen yang kadang hadir pada ekstrak standar

Komponen aktif pewarna: laccaic acid (anthraquinone group)
CI Natural Red 25 

• Tawas: merah karmin cerah hingga burgundy kaya
• Krim tartar atau cuka: meningkatkan nada merah yang lebih hangat
• Tanpa mordant: nuansa lebih lembut dan redup (tetap tahan pada serat protein)
• Besi: ungu tua, merah berasap, dan nada kecoklatan
• Bekerja sangat baik pada sutra dan wol, tetapi juga mewarnai selulosa dengan pemordantan yang tepat