Produk Terbaru
Pengambilan dapat dilakukan di eHouse Rishon
Biasanya siap dalam 24 jam
Pengiriman terpercaya
Pengembalian fleksibel
Deskripsi
Juga dikenal sebagai anar ka chilka (Hindi), anar poochi (Persia), granada (Spanyol).
Kulit delima telah digunakan sebagai pewarna alami di seluruh India, Persia, dan Asia Tenggara selama berabad-abad. Kaya akan tanin ellagik dan granatonine, ia menghasilkan kuning mentega, nuansa keemasan, hijau lumut, dan bahkan hitam pekat.
Tahukah Anda? Dalam pewarnaan karpet Persia tradisional, delima sering dikombinasikan dengan kunyit untuk menghasilkan kuning keemasan yang hidup dengan ketahanan cahaya dan cuci yang lebih baik. Kandungan tanin kulitnya yang tinggi (~18%) juga menjadikannya bahan penting dalam banyak resep pewarna, memperkuat ketahanan warna saat dicampur dengan pewarna lain.
Pewarna ini bekerja indah pada serat protein maupun selulosa. Delima sangat berkelanjutan, dapat diperbarui, dan berdampak positif pada jejak CO₂.
Tips Pewarnaan
- Tanpa mordant kuning hangat
- Tawas menghasilkan kuning keemasan yang lebih cerah
- Tembaga rona keemasan yang dalam
- Besi (pasca-mordant) abu-abu beton, hijau lumut, hingga hitam
- Lapisi ulang dengan indigo untuk menghasilkan hijau sage hingga hijau hutan
- Jika dicampur dengan kunyit, menghasilkan kuning yang lebih cerah dan lebih tahan cahaya